Rabu, 19 Agustus 2015

PERMASALAHAN EKONOMI DI INDONESIA BAGIAN TIMUR

Definisi perekonomian Indonesia ada bermacam – macam. Beberapa ahli ekonomi menyumbangkan pemikiran mereka untuk menemukan arti dari perekonomian Indonesia. Dari seluruh definisi yang pernah ada secara umum bisa dikatakan bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Karena ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan atau distribusi.

Berbicara tentang perekonomian Indonesia sendiri, Indonesia menganut sistem perekonomian Pancasila. Sistem perekonomian pancasila memiliki pengertian yaitu suatu sistem perekonomian yang didasarkan pada lima sila dalam Pancasila. Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang dibangun atas dasar faham liberal dengan mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002: 68), sistem perekonomian pancasila  juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, yang bisa berasal dari nilai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat, atau norma-norma, yang membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia. Orientasi dalan sistem perekonomian Pancasila yaitu adalah semata- mata untuk kesejahteraan masyarakat. Di dalam konsep sistem perekonomian Pancasila terdapat lima ciri pokok yaitu dikembangkannya koperasi, adanya komitmen pemerataan, lahirnya kebijakan ekonomi yang nasionalis, perencanaan yang terpusat dan pelaksanaan secara desentralisasi.

Berbicara perekonomian dan pemerataan di Indonesia, kita mengetahui bahwa ada bagian negara kita yang kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah yaitu Indonesia bagian timur. Jika ditinjau dari beberapa aspek, tentu sangatlah banyak aspek yang membuat perekonomian di Indonesia bagian timur jauh tertinggal dengan Pulau Jawa. Dari banyaknya permasalahan, berikut adalah lima masalah utama dari perekonomian di Indonesia bagian timur yang saya kutip dari “KOMPASIANA” yaitu; “(1).Pulau Jawa masih terlalu dominan sebagai pusat kegiatan perekonomian, baik kegiatan produksi, distribusi, maupun jasa. Hal ini terlihat dari ratarata lebih dari 17 persen output yang dihasilkan oleh wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa digunakan oleh Pulau Jawa, sedangkan oleh wilayah lain di luar Pulau Jawa hanya di bawah 5 (lima) persen. (2).Lemahnya keterkaitan ekonomi antardaerah/wilayah juga ditunjukkan dengan adanya kesenjangan ekonomi antarkabupaten dan kota, yang digambarkan dari besarnya rata - rata PDRB kota yang hampir dua kali lebih besar dari rata - rata PDRB kabupaten. Kesenjangan tersebut terjadi lebih besar di Indonesia bagian barat, yaitu dengan rasio PDRB rata-rata kota terhadap kabupaten ialah 227 persen, sedangkan di Indonesia bagian timur hanya sebesar 171 persen. (3).Hal ini menjelaskan bahwa di wilayah Indonesia Barat pertumbuhan ekonomi wilayah kota yang tinggi belum memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah kabupaten sehingga terlihat adanya kesenjangan ekonomi yang besar antara wilayah kabupaten dengan wilayah kota di Indonesia bagian Barat bila dibandingkan dengan Indonesia bagian Timur. (4).(Rendahnya kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan ekonomi daerah secara lintas sektor dan lintas wilayah, Kapasitas SDM aparatur daerah dalam mengelola ekonomi daerah secara lintas sektor masih rendah, kompetensi SDM stakeholder lokal/ daerah (masyarakat dan pengusaha lokal/daerah) masih rendah, partisipasi stakeholder lokal/daerah dalam pengambilan keputusanterkait pengembangan ekonomi daerah masih rendah). (5). Rendahnya kapasitas lembaga dan fasilitasi dalam mendukung percepatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah, (Fungsi lembaga-lembaga fasilitasi ekonomi daerah, baik di tingkat pusat maupun di daerah, baik dari segi kapasitas, jumlah maupun jangka waktunya kurang optimal, kapasitas tenaga fasilitator pengembangan ekonomi lokal dan daerah masih terbatas, baik yang disediakan oleh pemerintah maupun oleh non pemerintah)”. 
          
Selain dari 5 masalah utama diatas, saya berpendapat masih adanya beberapa masalah lainnya yaitu ; (1). Masih terjadinya marginalisasi Indonesia bagian timur baik dari segi politik, perekonomian, keamanan dan pemerataan. (2) Tingginya pengangguran yang terjadi di Indonesia bagian timur khusus nya di Papua dikarenakan masih tingginya sifat ke ekonomi yang ketradisionalan akibat kurangnya kepedulian pemerintah pada SDM. (3). Kurangnya SDM yang dapat mengelola sarana pariwisata sehingga pihak asing yang mengelola, perlu kita ketahui di Indonesia bagian timur wisata laut yang sangat menarik terutama di wilayah Raja Ampat dikelola oleh pihak asing. (4). Kurangnya aparatur keamanan (TNI) yang menjaga kedaulatan NKRI di masyarakat yang membuat gerakan – gerakan pemberontak seperti RMS dan OPM yang ingin memisahkan dari NKRI, gerakan – gerakan pemberontak seperti itu bisa membuat ketegangan di masyarakat yang pada akhirnya dapat mengurangi kegiatan perekonomian masyarakat di Papua.

Bagaimana menyelesaikan masalah tersebut? Jika dilihat dari datanya, pertama kali hal yang harus dilakukan pemerintah adalah melakukan sesuatu untuk mengurangi julmlah pengangguran. Menurut saya, pemerintah perlu membuat beberapa kebijakan, seperti membuka sekolah kursus ketrampilan yang bersifat informal dengan tujuan dan harapan meningkatkan skill kewirausahaan khususnya masyarakat pribumi yang menganggur, pemerintah membuat peraturan daerah yang membatasi surat izin usaha tidak terlalu banyak guna memberi peluang dan ruang gerak kepada mereka yang telah selesai mendapatkan bimbingan dan keterampilan kewirausahaan tersebut, dan kemudahan dalam mendapatkan bantuan dana kredit dari Bank yang telah ditunjuk oleh pemerintah daerah. Hal tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan meningkatkan investasi. Memang benar, investasi akan menarik banyak tenaga kerja, dan akan mempengaruhi pengangguran menjadi turun, tetapi melihat skill dan ketrampilan masyarakat yang masih minim, dan dihadapkan oleh berbagai masalah lain, seperti peratutan - peraturan daerah yang menghambat aksesnya investasi, dan masalah separatisme yang memberikan rasa kurang aman oleh para investor. Sehingga dengan demikian pengagguran di Indonesia bagian timur khususnya Papua akan berkurang dan pertumbuhan ekonomi akan mengalami peningkatan. Kedua, pemerintah juga harus memberikan dana untuk merawat fasilitas pariwisata dan mengiklankan daerah wisata disana, jika ini dilakukan maka pemasukan daerah dari segi kepariwisataan akan meningkat dan dapat digunakan kembali sebagai APBD menggunakan fungsi alokasi untuk memperbaiki daerah -  daerah yang kurang mendapat dana bantuan dari pemerintah. Ketiga, pemerintah mengurangi atau menghilangkan pandangan yang membuat wilayah Indonesia bagian timur termarginalisasi sehingga masyarakat Indonesia bagian barat dan tengah tidak menganggap masyarakat Indonesia bagian timur dengan pandang sebelah mata. Keempat, pemerintah menambah pasukan dan armada militer di Indonesia bagian timur khususnya di daerah yang rawan terjadinya pemberontakan agar hal - hal yang tidak diinginkan tidak terjadi dan roda perekonomian tetap berjalan dengan baik.

Daftar Pustaka
http://goo.gl/Ok6PCa